-->

Putus Lagi...

Cerita Lama

Rupanya kali ini malam tak mau bersahabat denganku, anginnya terlalu dingin untuk dinikmati, membuat sebagian banyak orang lebih memilih untuk tidur lebih cepat. Tapi tidak dengan aku, kegelisahan hati telah menelankan dinginnya malam, mengganjal kelopak mata yang seharusnya sudah tertutup rapat menatap mimpi-mimpi indah malam ini, menjalar ke suluruh organ tubuh, otak menjadi lebih kusut dari biasanya, lebih kusut  dari benang sekalipun, insomniapun melanda. Berat sekali rasanya melewatkan satu malam ini saja, Entah bagimana dengan nasib malam-malam ku selanjutnya.

Bukan tanpa alasan kawan, saat ini telah kusadari bahwa perempuan yang selama ini ku sayangi setelah orang tuaku itu tak lagi menjadi milikku. Sebab, beberapa hari yang lalu kami telah membuat kesepakatan untuk mengahiri hubungan yang sudah terbina selama 25 bulan. Sebab musababnya bukan perkara enteng, karena telah beberapa kali untuk mengkominukasikannya, tapi tidak pernah mencapai solusi terbaik yang kami harapkan. Masalahnya apa, maaf akupun belum bisa menceritakannya. Yang pasti tidak ada campur tangan dari pihak ke tiga, murni problem intern dari pihak kami berdua.

Inilah kenyataan pahit yang harus kami jalani, dan akupun yakin dia mengalami dan merasakan hal yang sama denganku, rasa pahit yang harus kami telan bersama-sama. Bagaimana tidak berat, kalo saja aku boleh membandingkan dengan perempuan-perempuan yang pernah dekat denganku dia adalah perempuan terbaikku, dia adalah juaranya, dia adalah Rina. Perempauan yang bersedia mengorbankan perasaan dan waktunya selama 25 bulan bahkan lebih untukku.

Kesetiannya takkan ada bandingannya, kasih sayangnya takkan pernah terukur, bersedia menerimaku dengan apa adanya, tak pernah meminta bahkan menuntut apapun. Ketulusan dan pengorbanannya selalu menyertai setiap langkah dan tindakkanku. Doa dan dukungan selalu menyertai setiap hembusan nafasku.Berat kawan, cobaan terberat yang pernah ku hadapi
Banyak hal yang bisa kami pelajari selama menjalani hubungan bersama. Aku bisa merasakan bagimana di cinta dan mencinta, aku menikmati indahnya kasih sayang, aku mengerti arti sebuah menghargai, ketulusan dan pengorbanan. Tentunya akan mejadi pengalaman yang luar biasa, akan menjadi cerita indahku kelak nanti.

Kini, dia bukan lagi milikku. Tapi semua tentangnya akan selalu hidup bersama nafas yang selalu ku hembuskan, bersama jantung yang masih berdenyut, bersama darah yang masih mengalir, dalam hati, dalam pikiranku, dalam setiap mimpi-mimpiku. Dan aku akan selalu ada di saat kau butuh aku, kita bertemu dan bersama dengan niat yang baik, dan di saat kita tak lagi bersama tentunya akan selalu meninggal kesan yang baik. Kita tak lagi berpacaran, tapi kita bisa jadi teman, sahabat, bahkan kita masih punya panggilan persahabatan yang tak mungkin untuk terlupakan.
This Is The Oldest Page
Facebook Comments

0 comments



This Is The Oldest Page